
Bayi yang baru lahir/www.unsplash.com/21-07-2022/
Nurul_Aqiqah.com-Aqiqah berasal dari kata ’aqqa’ yang mempunyai arti memotong. Menurut al-Azhariy dalam “al-Tahdzib” yang mengutip pernyataan Abu ‘Ubaid, aqiqah pada mulanya berarti “rambut yang ada pada kepala seorang bayi ketika ia dilahirkan”. Aqiqah juga berarti “kambing yang disembelih untuk anak yang baru dilahirkan.”
Kehadiran bayi sudah semestinya disambut dengan suka cita oleh seluruh keluarga. Maka tak heran kalau kelahiran bayi sangat disyukuri dan karena rasa syukur yang besar tersebut biasanya orang tua mengadakan berbagai acara. Salah satu acara yang umum digelar keluarga muslim adalah dengan mengadakan aqiqah.
Sejumlah riwayat menyebutkan, tradisi aqiqah sebenarnya juga berlangsung pada masa jahiliyah. Mereka melakukan hal itu untuk anaknya yang baru lahir, terutama anak laki-laki. Cara yang mereka lakukan adalah dengan menyembelih kambing, lalu darahnya diambil dilumuri ke kepala sang bayi.
Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang di antara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka, setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi, dan melumurinya dengan minyak wangi. (HR Abu Dawud dari Buraidah).
Menurut Ummu Kurz Ra, menceritakan bahwa beliau pernah bertanya kepada Rasulullah tentang aqiqah, Beliau menjawab, ” Untuk bayi laki-laki dua ekor kambing (yang sama besarnya), untuk bayi perempuan seekor kambing, baik kambing jantan maupun kambing betina. Semua boleh, tidak menyulitkan kalian.” (HR. Tirmidzi).
Lantas bagaimana hukum aqiqah? “Aqiqah merupakan anjuran Nabi yang sifatnya sunnah muakkad, yakni amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Karena itu, orang tua yang mampu melaksanakannya, lakukan segera,”.
Sementara beberapa ulama seperti Imam Laits dan Hasan Al-Bashri berpendapat bahwa hukum aqiqah adalah wajib dilaksanakan. Namun pendapat mereka dianggap sangat lemah dan ditolak oleh sebagian besar ulama.
Kenapa harus dilakukan segera? Menurut Ibnu Qayyim, aqiqah itu memiliki banyak fungsi antara lain:
- Aqiqah merupakan qurban lillah, yaitu qurban yang bertujuan mendekatkan diri kepada Allah.
- Kullu maulud murtahan bi ‘aqiqatih, yang berarti seorang anak telah melepaskan dirinya dari ‘pegadaian’.
- Fidyah lil maulud atau tebusan untuk anak. Ini bermakna aqiqah merupakan pengorbanan yang dilakukan untuk seorang anak sebagai tebusan sebagaimana Allah mengorbankan seekor kambing sebagai ganti Nabi Ismail.
- Aqiqah untuk keselamatan anak. Dengan aqiqah anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik karena terpelihara dari segala bentuk kejahatan setan.
- Sedekah. Menyuguhkan makanan yang diolah dari kambing untuk fakir miskin, saudara , dan tetangga sebagai ungkapan kebahagiaan atas nikmat yang diperoleh, maka sesungguhnya perbuatan itu termasuk sedekah yang menghadirkan banyak pahala.
Jadi, aqiqah sangatlah penting untuk seorang anak, karena aqiqah merupakan sunnah muakkad, yakni amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Yuk, laksanakan aqiqah ananda bersama Nurul Aqiqah Palembang. Pelopor Aqiqah terbaik di Sumatera Selatan.
www.merdeka.com/sumut/tata-cara-aqiqah-doa-hukum-beserta-syaratnya-yang-benar-kln.html