Ada hikmah dibalik pemotongan hewan kurban. Pemotongan hewan kurban tentu memiliki hikmah dibalik pelaksanaanya. Allah menjadikan pemotongan hewan kurban sebagai bentuk syiar agama islam.
Adanya pemotongan hewan kurban dimaksudkan agar umat islam bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat ampunan serta ridha-nya. Pemotongan hewan kurban juga dapat dijadikan sarana kaffarah/penebus dosa atau kekhilafan yang dilakukan.
Pemotongan hewan kurban juga dimaksudkan agar yang memiliki harta berlebih rezekinya bisa membeli hewan kurban sesuai ketentuan, menyembelih dan membagikannya kepada orang yang berhak mendapatkannya. syarat pemotongan hewan kurban juga tidak terlepas dari himahnya.
Adanya syariat pemotongan hewan kurban agar mereka bisa membiasakan diri untuk ikhlas dalam ucapan serta amal perbuatan, orang-orang yang beriman memotong hewan kurban atas nama dan perintah dari Allah SWT.
Mereka tidak menyebut nama selain Allah dan tidak juga bertawajud kepada selain-nya, mereka juga tidak meniatkan amalan selain ridha Allah sebagaimana dalam surat Al-An’am ayat 162-163 yang berbunyi “Sungguh, shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Untuk itu aku diperintah. Aku adalah orang pertama yang tunduk menyerah.”
Maka dengan menghadapkan amal ibadah kepada Allah, mereka akan terbiasa beribadah dengan ikhlas tanpa adanya kemusyrikan dan akan senantiasa memperoleh derajat ketakwaan sebagaimana diisyaratkan dalam Surat Al-Hajj ayat 37, “Daging dan darahnya tidak akan sampai kepada Allah, tetapi ketakwaan di antara kamu yang akan sampai kepada-Nya.”
Kaum musyrikin Makkah menyembelih hewan kurban untuk berhala mengharapkan maslahat dan penolakan mudarat dari berhala tersebut. Sedangkan umat muslim menyembelih hewan kurban bukan sebagai berhala, namun meniatkan ibadah hanya karena Allah. Orang yang beriman bertaqarrub melalui ibadahnya kepada Allah semata.
Islam menghubungkan hewan kurban yang disembeli oleh mereka yang memiliki ketakwaan hati dan yang telah berhaji. Ketakwaan menjadi puncak manasik dan syiar dari ibadah haji. Manasik dan semua ibadah yang berbentuk syiar islam termasuk juga penyembelihan hewan kurban merupakan simbol ungkapan tawajuh dan ketaatan kepada Allah SWT.
Ibadah pemotongan hewan kurban juga merupakan peringatan atas persembahan nabi Ibrahim AS demi mematuhi perintah Allah dengan menyembelih putranya sendiri nabi Ismali As yang diterimanya melalui mimpi sebagaimana Surat As-Shaffat ayat 102-107. (As-Shabuni, 2015 M/1436 H: I/505).
Adanya ibadah pemotongan hewan kurban merupakan peringatan atas kebesaran Allah, juga merupakan salah satu bentuk mukjizat-nya yang kemudian menebus persembahan nabi Ibrahim As dengan hewan kurban yang bagus.
Maka setelah peristiwa agung tersebut.pemotongan hewan kurban kemudian menjadi sarana sedekah dan taqarrub kepada Allah dengan berbagi daging kurban kepada kaun duafa, dan fakir miskin yang membutuhkan.
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/121655/hikmah-di-balik-ibadah-pemotongan-hewan-
kurbanhttps://barabali.desa.id/artikel/2020/7/30/hikmah-dibalik-ibadah-pemotongan-hewan-kurban
https://nurulaqiqah.com/wp-admin/post.php?post=1458&action=edit